Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Perdagangan (Pusbangkom AP) sukses menyelenggarakan webinar strategis bertema “Perdagangan Barang dan Jasa: Perundingan, Kebijakan, dan Daya Saing di Era Disruption” pada Selasa, 2 Desember 2025. Diikuti oleh 407 peserta dari ASN pusat dan daerah, kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas ASN dalam merespons dinamika perdagangan global yang didorong oleh digitalisasi, transformasi rantai pasok, dan perubahan geopolitik.
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Sugih Rahmansyah, dalam sambutan pembukaan menyampaikan Perundingan, Kebijakan, dan Daya Saing di Era Disruption merupakan tiga pilar penting yang menjadi inti tugas ASN perdagangan sehari-hari. “Terkait perundingan, kita kita harus mampu mengamankan kepentingan nasional dan membuka akses pasar yang lebih besar bagi produk dan jasa unggulan Indonesia. Terkait kebijakan, kita harus mampu merancang kebijakan yang dapat menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif sehingga UKM dan industri dalam negeri mampu bersaing. Kemudian competitiveness, tujuan akhir kita adalah meningkatkan daya saing, ini berarti efisiensi logistik, standarisasi kualitas, dan inovasi produk,” ucap Sugih Rahmansyah.
Webinar ini menampilkan dua narasumber: Dr. Arum Kusumaningtyas, akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Raden Panji Nurindra Parwoto, negosiator perdagangan, Direktorat Perundingan Perdagangan Jasa dan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Kementerian Perdagangan. Dr. Arum Kusumaningtyas dalam paparannya menyampaikan materi yang berfokus pada perdagangan barang. Beliau menekankan pentingnya sinergi kebijakan antara perdagangan, industri, dan logistik untuk memperkuat daya saing industri di tengah transformasi rantai pasok global. Dr. Arum Kusumaningtyas juga memperkenalkan kerangka kerja PESTEL guna memperkuat kebijakan perdagangan Indonesia sekaligus menciptakan iklim investasi yang menarik. Melalui analisis komprehensif terhadap faktor politik, ekonomi, sosial-budaya, teknologi, lingkungan, dan hukum, pendekatan ini memungkinkan pemangku kepentingan memahami lanskap secara menyeluruh sebelum merumuskan strategi maupun kebijakan baru.
Panji Nurindra memaparkan peran strategis sektor jasa dalam perundingan internasional, mencakup gambaran umum, regulasi, tantangan kesiapan sektor, hingga peran ASN dalam mengoptimalkan pemanfaatan hasil perundingan. Dalam paparannya, Panji menyoroti kontribusi signifikan sektor jasa terhadap perekonomian nasional sekaligus memberikan perhatian pada defisit perdagangan jasa. Beliau menekankan bahwa perjanjian perdagangan baru sangat krusial untuk memperluas akses pasar, menarik investasi asing, serta menjamin kepastian hukum bagi para penyedia jasa.
Secara keseluruhan, webinar ini menegaskan bahwa adaptasi cepat, penguasaan regulasi jasa internasional (GATS), dan sinergi kebijakan yang kuat adalah tiga pilar penting dalam menghadapi era disrupsi. ASN diharapkan mampu menerjemahkan hasil perundingan internasional menjadi kebijakan implementatif yang mendukung peningkatan daya saing dan fasilitasi perdagangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Pusbangkom AP berkomitmen untuk menjadikan forum dialog ini sebagai media pengayaan wawasan berkelanjutan. Keberhasilan acara ini menandai langkah maju dalam upaya Pusbangkom AP untuk meningkatkan kompetensi aparatur di bidang perdagangan, memastikan Indonesia siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang besar di pasar global.

