Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Perdagangan (Pusbangkom AP) menyelenggarakan Pelatihan Teknis Analisis Volatilitas Harga Komoditas sebagai upaya strategis memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang perdagangan. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode blended Learning tanggal 17 s.d. 25 November 2025. Pelatihan diikuti oleh total 23 orang peserta yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Pusbangkom AP, Muhammad Rivai Abbas, menegaskan bahwa pelatihan ini sangat strategis karena menyentuh isu fundamental dalam kebijakan perdagangan dalam negeri, yakni stabilisasi harga barang kebutuhan pokok. “Harga komoditas seperti beras dan minyak goreng bukan sekadar urusan ekonomi, tetapi juga menyangkut keadilan sosial, daya beli masyarakat, dan rasa percaya publik terhadap pemerintah. Oleh karena itu, pengelolaan harga harus berbasis pada analisis data dan pemahaman mendalam,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, aparatur perdagangan dibekali kemampuan untuk membaca gejala pasar lebih dini dan memberikan masukan kebijakan yang berbasis bukti, karena data harga sejatinya adalah denyut nadi ekonomi masyarakat. Materi yang dipelajari pada pelatihan ini mencakup teori stabilitas harga, kebijakan pengendalian untuk komoditas beras dan minyak goreng, penerapan metode analisis pergerakan harga, Indeks Perkembangan Harga (IPH), dan sistem pemantauan harga SP2KP. Pelatihan ini didukung oleh tenaga pengajar dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pasar dan Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BKPerdag) Kementerian Perdagangan, serta lembaga eksternal seperti Badan Pangan Nasional, Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Komite Pendayagunaan Pertanian (KPP), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Universitas Prasetiya Mulya. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam menjaga kestabilan harga dan melindungi kepentingan masyarakat.

