Search

Kementerian Perdagangan Resmi Menandatangani Memorandum of Agreement dengan Woosong University

  Dengarkan Berita Ini


Depok, 8 Desember 2025–Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Perdagangan (Pusbangkom AP), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan (BPSDMP) Kementerian Perdagangan, resmi menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Agreement) dengan Woosong University, Korea Selatan.

Kepala Pusbangkom Aparatur Perdagangan, Muhammad Rivai Abbas menyampaikan Nota Kesepahaman ini menetapkan kerangka kerja selama tiga tahun yang berfokus pada pembangunan kapasitas pegawai Kementerian Perdagangan di seluruh Indonesia, pertukaran sistem pembelajaran online, dan kegiatan bersama lainnya.

Mardyana Listyowati, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan (BPSDMP) Kementerian Perdagangan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas semangat kerja sama ini, di mana Nota Kesepahaman ini menegaskan komitmen bersama terhadap pembelajaran, inovasi, dan kemajuan kolektif untuk memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia dalam menghadapi tantangan global.

Mr. Goo Whan Jin, Presiden Woosong University menyampaikan kerja sama ini bukan hanya kerja sama pendidikan antar kedua instansi namun juga berkontribusi pada peningkatan pemahaman antarbangsa.

Prosesi penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dilakukan melalui telekonferensi. Mardiana Listyowati, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan (BPSDMP), menandatangani MoA di Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Perdagangan. Sementara itu, Goo Whan Jin, Presiden Woosong University, menandatangani di Woosong University, Korea Selatan. Acara ditutup dengan Kuliah Umum oleh Prof. Lee Yoo Taek, Dekan Woosong University. Prof. Lee membahas mengenai entrepreneur leadership kepemimpinan wirausaha yaitu kemampuan menciptakan nilai dan peluang baru dengan cara yang baru, yang secara fundamental terhubung dengan inovasi. Beliau menjelaskan inovasi adalah ketika seseorang dapat memecahkan trade-off antara biaya dan kualitas, yaitu meningkatkan kualitas sambil mengurangi biaya, bukan hanya bersaing di pasar konvensional. Dalam menghadapi transformasi digital dan sosial saat ini, penting bagi para pemimpin dan pendidik untuk mengubah prioritas dan metode kerja agar dapat mengatasi kesenjangan global dan mendidik generasi berikutnya menjadi warga negara global.