Search

Bela Negara, Beli Produk UKM !

  Dengarkan Berita Ini

Kesadaran bela negara Indonesia sejatinya menjadi tanggung jawab semua lapisan masyarakat dalam berbagai hal, dimana saja, kapan saja. Masyarakat harus mampu memahami dan memaknai integritas dan jiwa besar, patriotis serta nasionalis dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, mengenali Indonesia serta berkarya untuk masa depan Bangsa Indonesia yang adil dan makmur. Siapa yang memakmurkan Indonesia? Mengapa beli produk UKM? Perubahan global yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir selama ini membawa konsekuensi semua negara untuk berperan serta menjadi bagian dari perubahan. Perubahan merupakan keniscayaan dalam dinamika kehidupan manusia dan organisasi. Berkembang pesatnya teknologi informasi global berimplikasi pada ‘sirnanya’ batas-batas negara karena cepatnya proses informasi yang nyaris tanpa batas. Perubahan ini yang menggelitik - terutama generasi muda - dalam beberapa dekade terakhir ‘berani’ melawan tantangan-tantangan untuk membuktikan idealis mereka sebagai entrepreneur di berbagai sektor bisnis. Usaha Kreatif Masyarakat (UKM) tidak saja menjadi Usaha Kecil Menengah, bahkan menjadi Usaha Kaya Miliaran yang menghasilkan berbagai produk barang dan jasa bernilai ekonomi. Faktanya, UKM di Indonesia menjadi bagian pagelaran ekonomi rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Bagi Indonesia, UKM sebagai bagian pilar yang kokoh terhadap badai ekonomi dan potensial menjadi fondasi perekonomi nasional dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya (Adji, 2016). Bank Indonesia (Joko, 2014) pada 2010 mencatat kontribusi UKM sebesar 56,92% sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara Rp 1.213,25 triliun yang menyerap 97,3% dari total angkatan kerja. Pada era tersebut, Kemenkop dan UKM mencatat jumlah UKM di Indonesia mencapai 55,206 juta unit usaha dari total pelaku usaha yang jumlahnya 55,211 juta unit usaha (Adji, 2012). Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan dan perkembangan entrepreneur di Indonesia angka-angka tersebut terus bertambah, terbukti bahwa UKM memiliki ketangguhan dalam menghadapi krisis ekonomi yang pernah terjadi. Kreativitas dan inovasi masyarakat kita pantas diapresiasi dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang ada cukup luar biasa dan fantastis, sebut saja misalnya bisnis kuliner yang mengolah bahan baku singkong, talas dan sejenisnya menjadi produk makanan siap santap yang unik dengan nilai tambah yang tinggi, yang pada masa sebelumnya tidak terpikirkan hanya diolah secara tradisional. Masih ingat popularitas kuliner yang menempatkan posisi Rendang dan Nasi Goreng menjadi masakan khas Indonesia yang mendunia. Masih banyak lagi, Djoni (2009) sebagai editor mencatat rahasia sukses 25 pengusaha UKM di pelosok Nusantara, yakni: bisnis batik, bisnis bebek goreng/bakar, bisnis aksesori, bisnis ikan Arwana Super Red, bisnis bola, bisnis hijab, bisnis buku langka, bisnia ritel donat, bisnis kaos, bisnis kosmetik, bisnis menjadi franchisor atau franchisee, bisnis miniatur kapal, bisnis tas, bisnis sport club, bisnis mutiara, bisnis miniatur patung, bisnis perjalanan umrah dan haji, bisnis hiasan pita parcel, bisnis bendera dan baliho, bisnis garmen, bisnis replika pesawat, bisnis alat musik dari sampah, bisnis sampah kering, bisnis pendidikan, dan bisnis mebel antik. Fakta di lapangan masih banyak lagi sektor bisnis yang tumbuh dan berkembang sampai ke pelosok desa di Indonesia yang secara umum dikelompokkan dalam rumpun produk kerajinan (handicraft), produk kuliner (makanan dan minuman), dan produk jasa (transportasi, wisata, pendidikan dan pelatihan, dan lain sebagainya). Pada gilirannya, berbagai sektor bisnis UKM tersebut memberi multiplier effect munculnya inspirasi sektor bisnis maupun non bisnis yang signifikan berdampak sosial ekonomi bagi masyarakat kita. Beberapa produk barang dan jasa yang dihasilkan tersebut, para pelaku UKM kita telah mendapat berbagai sertifikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan seperti sertifikat halal, Standar Nasional Indonesia (SNI) bahkan International Standard Organization (ISO) serta hak paten. Dalam perkembagannya tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kualitas produk UKM kita telah go-international menjadi komoditas ekspor yang menghasilkan devisa negara sebesar Rp 183,8 triliun atau 20,2% dari total devisa Indonesia pada tahun 2010 (Adji, 2012). Dari sisi lain, pesatnya perkembangan dinamika globalisasi pasar dunia dan area perdagangan bebas di tataran multilateral, regional maupun bilateral berdampak maraknya serbuan berbagai jenis produk impor yang beredar di pasar domestik/dalam negeri yang notabene produk-produk sejenis ada dan bisa diproduksi di Indonesia, bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Dari aspek marketing, sesungguhnya seluruh lapisan masyarakat kita menjadi target segmentasi pasar untuk produk barang dan jasa yang dihasilkan UKM (Ong, 2013) yang dilakukan dari aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Dari kriteria segmentasi konsumen tersebut yang perlu diubah oleh masyarakat kita adalah aspek psikografis (kelas sosial, kepribadian, dan gaya hidup); dan perilaku (benefit yang diinginkan, status pelanggan, dan loyalitas) masyarakat kita sebagai konsumen atau pengguna produk barang dan jasa. Sebagai konsumen, perilaku membeli masyarakat kita dikenal sangat loyal terhadap suatu produk tertentu, merek tertentu dan ‘terlalu luar negeri minded’. Nyatanya banyak produk yang ‘branded’ dari luar negeri justru dibuat di Indonesia untuk dipasarkan di luar negeri, ‘hebatnya’ justru yang banyak membeli adalah masyarakat kita disana. Hal inilah sebenarnya yang menjadi perhatian semua lapisan masyarakat - individu, keluarga dan komunitas - untuk mulai sekarang mengubah mindset kebiasaan kita menjadi konsumen cerdas yang memakmurkan perekonomian rakyat dengan membeli produk UKM. Masyarakat kita perlu mencontoh bagaimana kebiasaan masyarakat Jepang, Korea Selatan (atau Asia Timur secara umum) dalam upaya memakmurkan perekonomian nasional mereka dengan mengkonsumsi produk buatan mereka sendiri. Masih sangat relevan contoh, bagaimana Mahatma Gandhi tokoh negarawan India menggelorakan semangat dan emosional rakyat India untuk menggerakkan perekonomian rakyat India untuk mengkonsumsi produk India bahkan memboikot produk luar India. Alhasil, semangat kebiasaan, integritas dan nasionalis sebagai sebuah bangsa untuk komitmen menghargai produktivitas anak bangsa dalam menghasilkan produk barang dan jasa yang dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemakmuran bangsa. Nilai Bela Negara Mencermati nilai bela negara yang wajib dipahami penerapannya oleh semua lapisan kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara (LAN RI, 2017) antara lain adalah Cinta Tanah Air. Indonesia, nusantara negeri zamrud khatulistiwa yang luas dan kaya sumber daya wajib dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat. Kesadaran bela negara cinta tanah air dapat diwujudkan dengan mengenali dan memaknai sejarah Indonesia, melestarikan budaya-budaya nasional dan menjaga lingkungan serta nama baik negara Indonesia. Komitmen semua lapisan masyarakat Indonesia dalam upaya mewujudkan kemakmuran ekonomi bangsa dapat dimulai dari mencintai produk-produk Indonesia menjadi konsumen yang cerdas dengan membeli produk yang dihasilkan oleh UKM. Jayalah UKM, makmurlah Indonesia! M. H. Adji Susanto Widyaiswara Ahli Utama Pusdiklat Perdagangan Daftar Pustaka Adji Susanto, M. H. 2012. Peningkatan Daya Saing UKM. Depok: Pusdiklat Perdagangan. Adji Susanto, M. H. 2016. Kebijakan Pemerintah Dalam Mengembangkan UMKM dan Kesiapan UMKM Menghadapi MEA. Depok: Pusdiklat Perdagangan. Edward, Djoni. 2009. Rahasia Sukses 25 Pengusaha UKM. Jakarta: Gagas Bisnis Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Ong, Leonnard. 2013. Sensasi Tumbuh Cepat Pemasaran Bisnis UKM. Depok: Pusdiklat Perdagangan. Priyono, Joko. Husni Syarbini. 2014. UKM Naik Kelas Strategi Mengubah Usaha Kecil Minim Menjadi Usaha Kaya Miliaran. Solo: Metagraf. Sumber Gambar : https://pixabay.com/en/forest-trees-firefighters-78239/

  • Share