Pengembangan Kompetensi PNS Menuju Indonesia 4.0 Melalui E-Learning

Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi oleh Indonesia di era revolusi industri 4.0 saat ini sangat kompleks. Kompleksitas itu ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Dalam perubahan itu, Indonesia juga harus bisa mengimbanginya agar tak tertinggal dengan negara-negara lain. Saat ini revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi, termasuk juga di Indonesia akan membawa perubahan secara signifikan di semua sektor. Perubahan signifikan yang dibawa oleh arus Revolusi industri 4.0 antara lain otomasi, artificial intellegence, cloud computing maupun advance robotic.  Di masa yang akan datang, bukan tidak mungkin pekerjaan yang sifatnya administrative dan repetitive akan dapat digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan ini.

Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu menjadi motor penggerak birokrasi dan melayani masyarakat dengan baik. ASN juga harus terus meng up date informasi di era Revolusi Industri 4.0 agar mampu menunjang kinerja pemerintah dan memenangkan persaingan global. Tuntutan pergeseran tatanan kehidupan ini mau tidak mau harus disikapi secara positif  oleh PNS yang merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara yaitu dengan terus melakukan upaya pengembangan kompetensi diri melalui berbagai cara, tidak lagi melalui pembelajaran klasikal saja tetapi dapat pula melalui pembelajaran non klasikal melalui e-learning, bimbingan di tempat kerja, pelatihan jarak jauh, magang, dan pertukaran antara pegawai negeri sipil dengan pegawai swasta.

Di era revolusi industri 4.0 ini, pengembangan kompetensi PNS melalui e-learning merupakan cara yang tepat.  E-Learning adalah Pengembangan Kompetensi PNS yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan pembelajaran dan peningkatan kinerja.

PENYELENGGARAAN E-LEARNING OLEH LEMBAGA DIKLAT PEMERINTAH

Merujuk pada Pedoman Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi PNS Melalui E-Learning yang dimuat dalam Peraturan LAN No. 8 tahun 2018, Penyelenggaraan e-Learning untuk pengembangan kompetensi PNS dapat dilaksanakan untuk Pengembangan Kompetensi manajerial, teknis, dan sosial kultural.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan kompetensi melalui e-learning ini dapat dioptimalkan untuk penyelenggaraan pelatihan teknis dan/atau pelatihan manajerial seperti pada pelatihan kepemimpinan (Diklat Pim).

Tahapan penyelenggaraan pembelajaran E-Learning di lembaga penyelenggara pelatihan dilaksanakan sebagai berikut:

  1. Perencanaan , tahapan perencanaan terdiri atas: 
  1. penyiapan bahan akademik yang terdiri atas kurikulum, mata pelatihan, bahan ajar dan instrumen evaluasi
  2.  penyiapan administrasi yang terdiri atas penjadwalan dan penganggaran
  3.  penyiapan sumber daya manusia yang meliputi tutor, pengelola, penyelenggara dan mentor.
  4. penyiapan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran E-Learning seperti infrastruktur teknologi informasi dan peralatan untuk mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai.
  1. Pelaksanaan, tahapan ini terdiri atas:
  1.  pendistribusian bahan pembelajaran dengan mengunggah bahan pembelajaran ke dalam laman resmi lembaga penyelenggara pelatihan
  2. pembelajaran secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam sistem layanan pembelajaran secara dalam jaringan
  1. Evaluasi, tahap evaluasi terdiri atas:
  1.  evaluasi terhadap peserta pelatihan, yang dilakukan dalam bentuk ujian komprehensif, praktek, wawancara dan/atau seminar
  2. evaluasi terhadap Tutor dan penyelenggaraan pelatihan, yang dapat dilakukan melalui pengisian kuesioner.

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN DENGAN E-LEARNING

Menurut Hartono (2018) Proses pembelajaran melalui e-learning memiliki berbagai kelebihan  diantaranya :

  1. Merupakan media komunikasi yang efektif, cepat dan kredibel untuk menyampaikan materi elearning dari seorang pakar (Subject Matter Expert) dalam hal ini, pembelajar dapat memperoleh sumber-sumber belajar terbaik tanpa dibatasi ruang, waktu dan jarak.
  2. Mencakup area yang luas
  3. Apabila pembelajaran dilakukan melalui video tutorial, peserta dapat memperoleh visualisasi dari pembicarannya.secara jelas, karena dapat diputar ulang kembali.
  4. Kelas Besar atau kecil: Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik lagi, semuanya dapat dibangun dalam aplikasi Internet.
  5. Kapan saja, dimana saja: Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat global. E-learning menghilangkan batasan waktu dan tempat dengan karakteristik kelas tradisonal dengan menggunakan mode komunikasi asynchronous seperti email, diskusi online, pembelajar dapat mengakses sumber belajar tersebut selama 24 jam setiap harinya.
  6. Membangun Komunitas: Pembelajaran adalah proses sosial. Pembelajar ataupun peserta pelatihan dapat belajar saling tukar menukar informasi satu dengan yang lain, tidak hanya berdiskusi dengan peserta lainnya, melainkan juga dengan instruktur dan fasilitator.  Hal ini sesuai dengan konsep pembelajaran untuk orang dewasa, yaitu setiap orang adalah sumber pengetahuan bagi komunitas belajar yang telah terbentuk. Interaksi  pun dapat dirancang baik yang bersifat real time maupun non-real time.
  7. Peningkatan Pembelajaran peserta pelatihan: Melalui Internet lembaga pelatihan akan dapat lebih fokus pada pengembangan dan penyelenggaraan program pelatihan. Mengakomodasi keseluruhan proses belajar dan juga transaksi. Materi dapat dirancang secara multimedia dan dinamis. Peserta belajar dapat terhubung ke berbagai perpustakaan maya di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai media penelitian dalam meningkatkan pemahaman pada bahan ajar. Guru/instruktur/dosen/fasilitator pembelajaran dapat secara cepat menambahkan referensi bahan ajar yang bersifat studi kasus, trend industri dan proyeksi teknologi ke depan melalui berbagai sumber untuk menambah wawasan peserta terhadap bahan ajarnya.  

 

Selain berbagai kelebihannya, sistem pembelajaran E-Learning juga memiliki beberapa kelemahan  sebagai berikut:

  1. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial.
  2. Berubahnya peran guru/instruktur dan yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
  3. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung tidak dapat menyelesaikan pembelajaran
  4. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
  5. Kurangnya penguasaan teknologi informasi terutama untuk generasi yang berusia di atas 40 tahun.
  6. Kurangnya interaksi antara instruktur/fasilitator dan peserta bahkan antar-peserta pelatihan itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.

 

SIMPULAN

Pengembangan kompetensi PNS melalui e-Learning adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam mempersiapkan Aparatur Sipil Negara untuk mengantisipasi era revolusi industry 4.0.  Pengembangan kompetensi nonklasikal berbasis teknologi informasi ini dapat menjadi alternative penyelenggaraan pelatihan klasikal yang lebih efektif dan efisien.  Akan tetapi, untuk pembelajaran kompetensi tertentu, khususnya soft skills yang dalam tujuan pembelajarannya adalah penanaman nilai-nilai tertentu tetap dibutuhkan interaksi langsung antara instruktur/pengajar/widyaiswara dengan peserta pelatihan.  Oleh karena itu model pembelajaran e-learning yang disertai dengan kelas tutorial atau sering juga disebut dengan blended learning dapat menjadi solusi peningkatan kompetensi PNS yang lebih riil dan feasible.

 

 

 

REFERENSI

Hartono, S.  2018.  Apa Saja Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan E-Learning.  Retrieved from https://sis.binus.ac.id/2017/01/18/apa-saja-kelebihan-dan-kelemahan-penggunaan-e-learning/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2018 pukul 16.14.

LAN RI.  2018.  CPNS Harus Siap Hadapi Era Revolusi Industri 4.0 retrieved from http://lan.go.id/id/berita-lan/cpns-harus-siap-hadapi-era-revolusi-industri-4-0   diakses pada tanggal 1 Oktober 2018 pukul 15.46.

Peraturan LAN No. 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi PNS Melalui E-Learning

0 Komentar - Tulis Komentar

Saran dan Kritik