Pendahuluan
Keadaan Indonesia yang sejahtera dimana masyarakatnya dapat terpenuhi setiap kebutuhan dasarnya menjadi cita-cita pendiri bangsa ini. Tujuan bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea 4, yaitu"melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial". Kondisi ini dapat terwujud bila negara ini dapat dikelola dengan penuh integritas dan tanggung jawab oleh pemerintah dari pusat hingga daerah dengan dukungan dari swasta dan masyarakat.
Indonesia yang bebas korupsi merupakan impian bagi semua warga Indonesia. Bila kita berandai-andai Indonesia bebas korupsi, bagaimanakah keadaan Indonesia saat ini?
- Tidak ada kemiskinan. Dengan tingkat korupsi yang rendah maka keuangan negara dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja yang besar. Lapangan kerja ini diantaranya dengan melakukan pembangunan padat karya, seperti membangun infrastruktur yang pada akhirnya akan dipergunakan oleh masyarakat luas dengan harapan akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah yang selama ini sangat sulit untuk dicapai. Pemerataan pembangunan yang tidak hanya di pulau jawa, akan menahan laju urbanisasi, karena fasiltas infrastruktur tersedia untuk mendukung ekonomi di daerah akan membuat masyarakat di desa untuk membangun di daerahnya masing-masing. Dan dengan ini maka cita-cita bangsa untuk keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat tercapai.
- Anak-anak mendapat hak sekolah. Hak setiap warga negara untuk mendapat pendidikan di atur pada Undang-undang Dasar 1945 pada pasal 31. Dengan negara yang bebas korupsi, maka pemanfaatan anggaran pendidikan yang diprioritaskan sekurang-kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maka diharapkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya, sehingga setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan wajib dasar (9 tahun).
- Kesehatan masyarakat yang terjamin. Alokasi APBN dalam menyiadakan pelayanan kesehatan masyarakat dapat maksimal. Salah satu bentuk usaha pemerintahh saat ini adalah dengan diadakannya membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan.
- Lingkungan Asri. Pemerintah dapat membangun linkungan sosial yang ramah lingkungan dan asri. Sebagai sarana untuk masyarakat berkumpul dan bersosialiasiseperti taman-taman, sarana olahraga yang dapat digunakan oleh siapa saja.
- Kenyamanan transportasi umum. Dengan dibangunnya infrastruktur maka salah satu bentuknya adalah membangun fasilitas transportasi umum yang nyaman, yang pada akhirnya akan merubah kebiasaan masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum, dan hal ini akan menurunkan tingkat kemacetan. Dengan menurunnya tingkat kemacetan maka akan meningkatkan efesiensi ekonomi dalam hal ini salah satunya distribusi. Biaya transportasi akan semakin rendah, dan diikuti dengan harga turun maka barang-barang semakin terjangkau.
Potensi Kekayaan Indonesia
Seberapa besar kekayaan yang dimiliki Indonesia? Sumber dari Transparency Intenational menyebutkan peringat 3 negara bebas korupsi pada tahun 2016 diduduki oleh Denmark, Finlandia dan peringkat tiga diikuti oleh Swedia. Bila kita cermati dari tiga negara tersebut kekayaan alam yang dimiliki tidak sebanyak dan seberagam Indonesia. Indonesia memilik potensi kekayaan yang sangat besar, didukung dengan letak Indonesia di garis khatulistiwa dimana sepanjang tahun mendapatkan pancaran sinar matahari, Indonesia menjadi negara impian banyak orang datang. Mengapa? Indonesia hanya mengenal dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Walapun saat ini kita mengalami pergeseran waktu musim, namun perbedaan suhu antara musim panas dan musim dingin, tidak seekstrim negara-negara lain. Selain cuaca yang bersahabat, wilayah Indonesia memiliki beberapa potensi strategis yaitu terletak di antara 2 benua yaitu benua Asia dan Australia dan terletak di antara dua samudera yaitu samudera Pasifik dan Hindia menjadikan Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dan ekonomi dunia.
Selain dengan potensi posisi yang strategis, Indoensia yang terletak pada garis khatulistiwa memiliki kekayaan alam dan budaya yang sanyat besar, diantaranya adalah meiliki :
- 220.000 jenis fauna
- 30.000 keragaman hayati
- Rp 7.200 triliun potensi maritime
- 746 bahasa daerah
- 4,3 miliar barrel minyak
- 7,2 TCF Gas Alam
- 2,33% cadangan emas dunia
(sumber: Buku BISA ber-AKSI KPK)
Potensi kekayaan alam yang budaya besar ini dapat menjadi modal Indonesia sebagai negara yang besar dan berdaulat yang dapat menggunakan kekayaan yang tersedia untuk menjadi daya tarik bangsa-bangsa dunia untuk datang untuk berwisata dan potensi kekayaan lain dapat digunakan untuk diolah dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Potensi berikutnya yang dimiliki oleh Indonesia adalah jumlah penduduk Indonesia yang menurut Data World Bank pada tahun 2016 sebanyak 261.115.456 jiwa dan menepati peringkat ke empat negara dengan penduduk terbanyak di dunia setelah, China, India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonsia yang banyak sebagai modal dalam hal penyediaan tenaga kerja dalam mengelola kekayaan alam.
Selain potensi dalam jumlah SDM yang besar, Indonesia juga memiliki sejarah sebagai negara yang memiliki daya juang yang tinggi dalam merebut kemerdekaan. Walaupun Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras dan agama, namun dalam proses meraih kemerdekaan, para pendahulu bangsa sepakat untuk bersama-sama berjuang mengusir penjajah dari bumi Nusantara untuk mendapatkan kedaulatan untuk berdiri di kakinya sendiri. Tahapan sejarah Indonesia dalam meraih kemerdekaan dimulai dari abad 13 ketika Samudera Pasai menguasai perdagangan. Samudera Pasai menjadi kerajaan pertama yang ada di Indonesia. Pada abad pertengahan 14 sekitar tahun 1335 sampai dengan 1357 Kerajaan Majapahit berhasil mempersatukan Indonesia yang pada saat itu di pimpin oleh Gajah Mada yang menjabat sebagai Patih Mangkubumi Majapahit dimana dikenal dengan sumpah Palapa, janji politik Gajah Mada yang berjanji tidak akan menikmati Palapa bila Nusantara belum bersatu. Nusantara saat itu merupakan kawasan yang lebih besar dari wilayah Negara Indonesia pada saat ini yang meliputi seluruh semenanjung Melayu (Malaysia dan Singapura), Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda kecil, Bali, Maluku, Papua, hingga wilayah Darwin (Australia).
Belanda masuk pada tahun 1596-1942 dengan melakukan penjajahan selama 350 tahun. Disinilah mulai tumbuh rasa sepenanggungan untuk dapat meraih kemerdekaan dengan kekuatan persatuan yang dimulai dengan golongan pemuda pada tahun 1928 untuk bersumpah dalam kesatuan tumpah darah, bahasa dan berbangsa satu, Indonesia.
Setelah Indonesia berhasil diusir dari Indonesia masuk kepada fase penjajahan Jepang selama tiga setengah tahun 1942-1945 dan pada akhirnya tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 maka oleh rahmat Tuhan yang Maha Esa Kemerdekaaan diraih, bukan karena pemberian namun karena niat, doa dan usaha seluruh rakyat Indonesia yang tidak lelah berjuang memperjuangkan kemerdekaan dengan melakukan perlawanan di daerah dimulai dari Sabang sampai dengan Merauke.
Simpulan
Dengan kemerdekaan yang kita miliki saat ini dan dengan potensi yang besar yang dimiliki oleh Indonesia, dimulai dengan potensi wilayah dengan kekayaan yang terkandung didalamnya, potensi jumlah penduduk yang besar sebagai modal SDM dan juga potensi sejarah Indonesia yang memiliki jiwa persatuan dan nasionalisme untuk berdaulat berdiri di atas kakinya sendiri sudah seharusnya bangsa dan negara ini lebih leluasa untuk mengelola, mengurus dirinya sendiri dan juga memanfaatkan kekayaan yang sangat besar untuk kemakmuran bangsa. Dan harapan Indonesia dapat sejajar berdiri dan bersaing dengan negara-negara besar di dunia. Hal ini dapat terwujud bila sumber daya manusia yang besar ini ditanamkan rasa kejujuran dan tanggungjawab, menghindari perbuatan-perbuatan yang merugikan dimulai dengan penanaman nilai-nilai anti korupsi dari sedini mungkin, dimulai dari keluarga. Keluarga memilik peran yang sangat besar membentuk anak-anak Indoensia sebagai pewaris masa depan bangsa, dalam membentuk nilai-nilai kebaikan. Nilai-nilai ini akan membentuk perilaku yang akan muncul ketika besar. Penyimpangan perbuatan sekecil apapun merupakan benih-benih korupsi yang secara hariah memiliki pengertian korupsi adalah sesuatu yang busuk. Maka pembiasaan untuk melakukan hal-hal kebaikan, menjasi benih yang tertanam, dan tumbuh dengan baik kelak, dan berani menyatakan dan melakukan kebenaran di situasi apapun.
Caterin M. Simamora, MSM (Widyaiswara Muda)
Referensi
Modul 1 Submodul 1 KPK: Aku Ingin Indonesia Tanpa Korupsi
Modul 1 Submodul 3 KPK: Pengertian, Bentuk-Bentuk Contoh Kasus, dan Penyebab Korupsi
0 Komentar - Tulis Komentar