
Ibu Muslimah merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ‘jebolan’ Pusdiklat Perdagangan. Selama kurun waktu satu tahun, Ibu Muslimah mendapatkan diklat lengkap, mulai dari diklat untuk UKM Pemula, diklat UKM Menengah dan diklat UKM Lanjutan. Saat ini, Ibu Muslimah memiliki bisnis keripik singkong dengan omset ratusan juta rupiah. Selain memiliki bisnis tersebut, sekarang Ibu Muslimah juga menjadi motivator yang telah keliling beberapa negara dan mendapat nominasi primawiyata. Dari semua pencapaian ia raih saat ini, Ibu Muslimah merasa Pusdiklat Perdagangan lah yang membuka jalan dan komunitas dalam menapaki tangga kesuksesan.
Pada tanggal 22 Juni 2016 bertempat di Pusdiklat Perdagangan, Tim Media Pusdiklat melakukan wawancara langsung kepada Ibu Muslimah untuk menceritakan awal cerita pengalamannya sampai sekarang menjadi pengusaha kripik singkong.
Sebagai informasi sebelum Bu Muslimah terjun ke bisnis pengolahan kripik singkong, Ibu Muslimah pernah bekerja sebagai TKW di Malaysia. Ibu Muslimah pernah juga di undang oleh Kedutaan besar di Malaysia dan Brunei Darusalam untuk menceritakan pengalamannya dari seorang TKW menjadi seorang pengusaha kripik singkong yang sukses. Saat ini Ibu Muslimah sudah di undang sebagai pembicara dan motivator di Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pertanian, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Kementerian UKM dan Koperasi, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Kementerian Perdagangan.
Yang menjadi catatan dari perjalanan setiap usaha adalah semua rejeki sudah ada yang mengatur dan manusia hanya mempunyai bagian untuk berusaha sebaik-baiknya dan Tuhan yang menentukan hasilnya. Ketika usaha itu dikerjakan teruslah berusaha pantang menyerah tidak perlu mengharapkan belas kasihan orang lain, yakinlah dengan kemampuan sendiri, Ketika kita belum selesai, jangan mengharapkan dukungan dari orang lain. Dimana ada peluang jangan ragu untuk diambil dan juga kepercayaan adalah salah satu modal untuk membangun relasi untuk mengembangkan usaha semakin besar.
Pada tanggal 22 Juni 2016 bertempat di Pusdiklat Perdagangan, Tim Media Pusdiklat melakukan wawancara langsung kepada Ibu Muslimah untuk menceritakan awal cerita pengalamannya sampai sekarang menjadi pengusaha kripik singkong.
Berikut ini hasil wawancara dengan ibu Muslimah
Seberapa penting pelatihan UKM bagi Ibu? Menurut Ibu Muslimah pelatihan sangat penting dalam menunjang bisnis. Diklat dianggap menjadi sebuah kebutuhan. Setiap kali ada diklat, selalu disempatkan untuk diikuti dan sengaja menghentikan usaha. Hampir semua pelatihan diikuti. Sampai pada suatu hari, Ibu Muslimah dipertemukan dengan Pusdiklat Perdagangan dan dari tempat ini dianggap menjadi cikal bakal kesuksesan. Ilmu pelatihan yang didapatkan dari Pusdiklat menurut Ibu Muslimah sangat lengkap. Dari pelatihan ini juga sebagai wadah untuk bertemu dengan teman-teman baru dan untuk melebarkan komunitas dan membesarkan bisnis. Yang menarik, setelah mengikuti rangkaian pelatihan yang dilakukan oleh Pusdiklat Perdagangan, Bu Muslimah mulai dipanggil menjadi narasumber, diberbagai pertemuan selain UMKM juga Tenaga Kerja Wanita (TKW).Sebagai informasi sebelum Bu Muslimah terjun ke bisnis pengolahan kripik singkong, Ibu Muslimah pernah bekerja sebagai TKW di Malaysia. Ibu Muslimah pernah juga di undang oleh Kedutaan besar di Malaysia dan Brunei Darusalam untuk menceritakan pengalamannya dari seorang TKW menjadi seorang pengusaha kripik singkong yang sukses. Saat ini Ibu Muslimah sudah di undang sebagai pembicara dan motivator di Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pertanian, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Kementerian UKM dan Koperasi, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Kementerian Perdagangan.
Pelatihan apa diikuti selama di Pusdiklat Perdagangan?
Materi pelatihan yang diberikan Pusdiklat Perdagangan kepada peserta UKM cukup lengkap sebagai ilmu awal dalam memulai suatu usaha wirausaha. Dari mulai pemasaran, packaging, penentuan harga dan yang lainnya. Penyaji pelatihan juga didatangkan dari praktisi yang sudah sukses dalam berwirausaha, dari akademisi Universitas Indonesia dan widyaiswara mengampu di bidang UKM.Apa yang menjadi modal dalam menjalankan usaha?
Menurut Ibu Muslimah dalam menjalankan usaha dibutuhkan tekad yang kuat. Karena dalam menjalankan suatu usaha akan menemui banyak kendala. Naik turun suatu usaha sampai menemukan kestabilan, itu akan selalu dihadapi dalam memulai usaha. Sebelum mencapai kestabilan usaha, mental baja dalam menghadapi kendala yang dipersiapkan di awal. Sikap pantang menyerah, dan tetap bangkit ketika jatuh perlu dipupuk dalam menjalankan usaha. Ibu Muslimah beberapa kali mengalami jatuh bangun dalam usahanya. Salah satunya ketika usaha berkembang semakin besar, harus kembali ke titik nol lagi karena mendapat kerugian sekitar 50 juta. Tapi Ibu Muslimah tidak patah semangat dengan modal seratus ribu beliau dapat kembali menata usahanya sedikit-demi sedikit, sampai dapat mengembalikan pinjaman modal.Yang menjadi catatan dari perjalanan setiap usaha adalah semua rejeki sudah ada yang mengatur dan manusia hanya mempunyai bagian untuk berusaha sebaik-baiknya dan Tuhan yang menentukan hasilnya. Ketika usaha itu dikerjakan teruslah berusaha pantang menyerah tidak perlu mengharapkan belas kasihan orang lain, yakinlah dengan kemampuan sendiri, Ketika kita belum selesai, jangan mengharapkan dukungan dari orang lain. Dimana ada peluang jangan ragu untuk diambil dan juga kepercayaan adalah salah satu modal untuk membangun relasi untuk mengembangkan usaha semakin besar.
0 Komentar - Tulis Komentar